Taruh widget BukuTamu /cbox disini
Read more: http://ariefbudiyantoo.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-efek-bintang-bertaburan.html#ixzz2RefOEE4W

Sabtu, 28 Desember 2013

Jeannete (True story 2007)


      Jean itu adalah gadis keturunan china mukanya bulat , berlesung pipit , wajahnya dianugrahi dengan raut kecantikan gadis tionghoa yang murni, , Kulitnya putih kekuningan tanpa riasan make up.  wajah aslinya yang justru tampak lebih ayu dan matang. matanya bulat sipit dan juga bening jernih .
 Mata sebening itu konon hanya dimiliki gadis yang berwatak baik . Dengan senyuman keceriaan masa belia  yang  sangat jelas  nampak menambah kesempurnaan fisik yang ada dalam dirinya , Apalagi. Suaranya yang lembut bak bidadari bersenandung , mampu memikat  hati Suwandi.
Sudah 3bulan lamanya Ia menjalani cinta buta di dunia maya.  Jeannete juga sering telpon-telponanan dengan pacar dunia maya nya itu.

Sampai tibalah saat pertemuan yg ditunggu-tunggu, menjadi kesepakatan bersama kala itu Jeannete menemui Wandi di hari Minggu untuk pergi ke gereja, tik-tak jam dinding membawa nya cepat menuju minggu pagi. diawali dengan  saat teduh pagi (laudes) yang rutin dilakukan Jean pada jam 06.00 pagi, yah ritual ibadah yang dilakukannya untuk mengingat Tuhan yang telah bangkit. hati Jean sebenarnya berteriak-teriak memohon agar waktu tidak mempercepat lajunya untuk menemui Wandi .

  Pada hari minggu yang cerah dan langit kebetulan sedang biru tanpa ditutupi oleh awan. Pagi itu Wandi sudah menjemput Jean ditempat kosan . mengedarai motor berwarna merah, terlihat nampak wajahnya sumeringah sekali membawa Jean ke gereja saat itu, Jean yang sudah bersiap siap sejak tadi subuh hanya bisa berpura-pura tidak ada masalah yang terjadi.

''Hai, Jean...'' sapa wandi sambil tersenyum, senyum  terpesona yang keluar

'' Eh iya , Ko akhirnya kita ketemu juga ya, Jean seneng banget deh'' keramahannya yang mengalir menambah daya pikat tersendiri untuk Wandi , terang saja dari 3bulan semenjak ia mengenal Jean dari jejaring sosial baru saat itulah Wandi menemui Jean, yang rupa dan fisiknya memang benar cantik


''ummh..ya ayook'' jean tersenyum balik, mengisyaratkan Wandi agar segera pergi

    Mereka berdua pergi ke sebuah Mall besar di kota Bandung, Jean sempat bingung, sebenarnya Wandi membawa Jean kemana? karna jelas Mall bukanlah tempat beribadah. namun setelah Wandi selesai memarkirkan motor dan membuka helm nya ,  Saat itu lah pertama kali nya Jean melihat Wajah Wandi yang memang chinese juga, rambutnya coklat , hanya saja wajahnya banyak di tumbuhi bekas jerawat. terlihat jelas bagaimana Wandi mencoba memelihara penampilan, meski dengan cara sederhana. Wandi itu mengenakan baju kemeja, dan sepatu mengilap yang baru disemir.

''Mau kemana ko?''

''Udah lihat aja, ini gereja koko namanya IFGF GISI  kamu pernah kesini?

''Belom''

''Ko, Jean takut Ko''

''Kok kamu takut sih. Jean? Udah tenang aja ada koko disini temenin Jean

Jean menggandeng Wandi , naik lift menuju lantai 5 tempat bangunan gereja itu berdiri . Wandi sedikit gugup dan gemetar tapi juga bahagia. pikirnya Jean memang anggap Ia sebagai pacar dalam dunia nyata juga/




   Ketika kebaktian dimulai , amplop di tebarkan dari kursi ke kursi . terang saja Jean sedikit panik, karna Ia tidak membawa uang sepeser pun, gimana mau punya uang kondisi di kosan saja sudah memprihatinkan. teringat peristiwa tadi pagi saat ibu kost ngomel-ngomel menagih Jean agar segera melunasi tunggakan kosan . yang sudah molor hampir 2 bulan,  Saat itu Jean benar-benar tak punya uang sepeser pun. keterlaluan memang . kondisi separah itu Jean masih saja memaksakan diri untuk pergi bersama Wandi pun hanya bermodalkan nekat.  Tubuh nya tiba-tiba  gemeteran menggigil ada perasaan malu dan kacau bercampur aduk saat memegang amplop,,,,
'' Haduh mampus , Tuhan aku kan gak punya duit, ummh gimana ya, ummhh yaudah deh aku pura2 masukin duit aja deh , daripada keliatan kere nya ... '' pikirnya kebingungan didalam hati . dicondongkannya amplop ke arah bawah agar seolah terlihat nampak Jean memasukan uang kedalamnya.
 Dia bergelut dalam hati. untuk bisa hadapi ini dengan sikap santai.  ditepisnya perasaan malu dan gugupnya saat itu, Ia hanya tersenyum dan  bersikap tenang-tenang saja walaupun hati nya gelisah dan wajahnya merah padam, menahan perasaan  malu tak karuan, Padahal bisa saja Jean berkata kondisi yang  sebenarnya . pada Wandi namun Ia  tahan untuk tidak bicara jujur karena gengsi.

Jean mengikuti peribadatan , konsentrasinya berusaha Ia jaga, Jean meresapi kata demi kata liturgi yang sangat indah, Ia mulai meresapi setiap kata-kata yang indah dalam ibadah  Ia lakoni apa yang ada pada hari ini dan yang di hadapannya.

satu kutipan yg sangan Jean suka, ketika pendeta ber khotbah adalah

"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Injil Yohanes 17:20-21
.

   Siang  hari di gereja usai kebaktian kami bersalam-salaman dengan pendeta, anggota-anggota majelis, serta para jemaat. Jean dan Wandi menjadi perhatian para jemaat. Penampilan Jean rupanya lain, dibanding dengan mereka , apalagi yang membawa Jean adalah Wandi . ketua persekutuan remaja kala itu. Jean teringat peristiwa amplop tadi  ''Kejadiaannya sangat memalukan'' gerutu Jean dalam hati

Oh ya Jean juga dikenalkan dengan beberapa teman Wandi disana , Mereka segera meninggalkan halaman gereja menuju parkiran. Para jemaat berjalan berendeng-rendeng gembira. Jean nampak biasa saja . Jean mendengar teriakan suara laki-laki dari arah belakang. Jean menoleh. Mieke datang menghambur ke arah Jean. Kali itu Jean diajak ikut menumpang mobil Ko Mieke yang  Jean akui nyaman dan mewah. Sebenarnya Jean ingin segera pulang kerumah, namun Ko Wandi mengajak Jean untuk makan siang di salah satu foodcourt dekat Universitas kristen maranatha.

 “Jean , habis dari gereja, makan dengan ayam bumbu rujak sama nasi hainan yuk ” ajak Wandi

'' Ummh Ayook  pakai beras merah kalau  ada,” usul Jean


Sepertinya Ko Mike seneng dengan jean, dia banyak tanya ini itu, dan sepertinya Mieke coba untuk merapat lebih dalam tentang Jean. Mieke malah ikut-ikutan makan bersama Wandi dan Jean di foodcourt dekat Kampus Universitas Kristen Maranatha saat itu


 ''Jean mau makan apa? Ayam bumbu rujak enak lo… tanya Wandi

 ''Jean mau apa?” "Tenderloin juga enak'' Mieke memotong pembicaraan dari belakang

'' apa aja deh '' jawab Jean

'' pesen aja Jean, aku yang traktir kalian'' ucap Mieke

'' Yaudah deh terserah kalian aja''

'' Yaudah , Wandi lo aja yang urus gua cari tempat duduk dulu ya sama si Jean'' Mieke sembari menepuk pundak Wandi,

Jean rupanya sedikit aneh, kenapa Wandi sepertinya begitu menurut pada Mieke

''Jean, lu unyu banget sih, Aduh, cantiknya…,”'' kata Mieke Pipi Jean dicubitnya

''aaw sakit tau ,,,engga kok Jean biasa aja''

 “Kulit kamu juga bagus, halus” lanjut Mieke sambil mengamati Jean dari atas sampai bawah, mengomentari kulit Jean yang putih mulus terus terang  perawakan Jean yang bahenol itulah yang memikat Mieke.

''Bagi nomer telepon ya. eh Wandi itu kan cowoknya Ivone , kok kamu mau-maunya sih?''

''akh masa sih?'' Jean heran

''Beneran masa bohong , koko Mieke makanya bingung pas kebaktian Wandi gandeng cewek baru, ya yaitu kamu Jean''
Wandi datang sembari memilin-milin struk pembayaran saat itu dengan rasa ingin tahu Ia bertanya pasa Mieke yang saat itu terlihat asik dan akrab dengan Jean

''Ada apa sih akrab banget?'' Wandi memotong pembicaraan Jean

''Engga , Wandi lu keren ya bawa cewek cantik mulu'' sindir Maike

'' Akh jangan gtu lah bro, jangan dipercaya bohong itu '' sosor Wandi

Tidak lama kemudian pelayan datang, dengan gembira menyambut nya dan ingin segera menikmati menu pesanan

''Yukk , Jean makan?'' ajak Wandi

 “Mari kita makan…,”  Jean  berseru di hadapan Wandi dan Mieke

'' Ayook , ko Mieke''

“Eh, tunggu, berdoa dulu,” sela Jean.

“Oh, ya… Siapa yang memimpin doa? Ko Mieke aja  . Koko Mieke kan  yang traktir kita Jean,” seloroh Wandi  pada  Mieke. Wandi tersenyum.

''Ayoo ..''seru Mieke

''ini sih BRUNCH'' celetuk Mieke

''Apaan tuh?'' tanya Wandi

 ''Maksudnya breakfast dan lunch alias makan pagi dan siang digabung jadi satu. Mieke menerangkan itu pada Wandi .

“Atau lebih tepat lagi, makan pagi yang kesiangan…,” tambah Jean sambil tertawa.


''Habis makan,kita mau kemana Jean?''

''Ko Wandi , Jean gamau pulang dulu kita ke Dago tea house ya..yaa.yaa'' sembari membujuk-bujuk Wandi pinta Jean untuk mengulur-ulur waktu…



Dago tea House

    Sore ini cuaca mendung. Udara menjadi agak dingin, sejuk. Di dago tea house . galery dan taman ini tidak pernah berubah. Daun ketapang yang berserakan di sepanjang pondokan pondokan kecil disana, dengan pemandangan yang mengarah ke kaki gunung. dan Wandi mulai bercerita terbuka tentang dirinya, cerita yang paling dramatis dalam hidupnya. kami duduk di area tempat pertunjukan kesenian yang saat itu sepi , tidak ada pertujukan disana , yang ada adalah suasana mendung menuju sore.
Wandi bercerita tentang masa pahit hidupnya '' Kalau pikirkan tentang masa kecil , rasanya sangat menyakitkan Jean''  Rokok disulut ,  Wandi mulai bercerita sembari mengingat memori tentang kehidupannya.

   Ia terlahir dalam keluarga broken home, bukan itu saja keadaan mereka juga serba kekurangan. Wandi, ibu, beserta adiknya menempati rumah tua yang harga sewanya murah, konon katanya rumah itu ditakuti karna bekas orang bunuh diri, tapi dalam kondisi sesempit itu berpikiran seram atau nyaman tidak ada pilihan . yang terpikir hanya murah, dan bisa berteduh. jauh dari kata ideal, ruang tamu, dapur, kamar mandi, hingga merebak ke teras depan semuanya terbuat dari bilik lusuh dan lantai plur yang sudah retak-retak.


 Makan pun dengan lauk-pauk seadanya, kadang makan kadang juga tidak. miris benar keadaannya. Wandi bilang Papi dan Mami nya sering bertengkar. Papinya juga sering kerap memarahi Wandi dan adiknya tanpa sebab yang jelas, dan yang lebih mengisris hari tak jarang juga mengusir nya dari rumah. Papi sering marah-marah. Kehadiran sosok Ayah seperti antara ada dan tiada buatnya.

   Air matanya bahkan sering  membasahi sebagian baju tidur yang dikenakannya. Ko Wandi mengira itu keringatnya sendiri yang keluar karena tegang dan putus harapan karna Tuhan tidak kunjung menyaksikan penderitaannya saat itu. Papinya pergi dan kembali hanya untuk bertengkar, di rumah bukan lain yang didapatnya kecuali caci maki orangtuanya .
    Pipinya sempat pula kena tampar Papinya yang murka karna adik ko Wandi yang kala itu rewel .Ketika Papinya masuk kedalam rumah langsung disambut kata-kata pedas Mami. Tidak mau kalah, mereka saling membalas kata-kata pedas. yang dilakukan Wandi hanya segera masuk  dan mengunci pintu kamar rapat-rapat . dan seolah-olah tidak perduli urusan mereka.  Ekonomi lemah membuat hal sepele menjadi pertengkaran.

Ya Sialnya, hari itu kabar buruk datang , pengabdian Papi yang selama bertahun-tahun dibalas dengan surat pemecatan kantor. padahal banyak utang yang mesti dilunasi. hal itu lah yang membuat Papi melampiaskannya pada Mami Papi kerap ringan tangan. Padahal yang menutupi kebutuhan rumah tangganya dari gajinya Mami juga

  '' kita cerai....cerai..cerai '' itu kalimat yang sering mereka ucapkan kalo ada masalah pasti Mami meminta  perihal  perceraian.  tapi naas sore itu setelah pertengkaran itu berbuah petaka besar .tiba-tiba Mami berteriak karna Papi tiba-tiba kesakitan dengan memegang dada sebelah kirinya.

''Terus gimana lagi ko? '' tanya Jean penasaran

''Koko masih ingat persis sewaktu mendengar rintihan Papi saat-saat menghadapi maut Jean, Koko sadar papi membutuhkan pertolongan secepatnya,  keluar kamar sambil nangis dan pegang tangannya Papi''

.'' Papi? Papi… sadar Papi…,” Mami  histeris melihat Papi lunglai di bawah karpet ''  Rupanya Papi sedang meregangkan tubuhnya ketika menghadapi maut . dulu , Yah koko berlari-lari ke setiap rumah dan ke halaman untuk mencari pertolongan .di ruang tamu, Mami menangis sejadi-jadinya, saat yakin Papi telah tiada.

'' Ya ampun ko , maaf Jean ga maksud buat koko ngingetin masalalu'' Jean meneteskan air mata Ia tak bisa menyembunyikan keharuan mendengar cerita Wandi


Wandi lanjut bercerita  ''Mami koko lari ke depan rumah berteriak-teriak panik mencari pertolongan. Tetapi tak seorang pun tampak''  jawab Wandi matanya merah mengenang  saat Papinya pulang kepangkuan Tuhan. ia sudah mengembuskan napas penghabisan. Saat itu lah  ia menyaksikan ayah nya meninggalkan hidup yang fana


Ia dilarikan ke rumah sakit tapi Papi tidak tertolong  ”Mungkin Papi sudah lelah, sudah saatnya kembali. Relakan saja Mi…'' koko cuman bisa tenangkan mami dengan cara seperti itu . Mami koko gak berdaya saat itu , ngomong pun udah gak sanggup, akhirnya Jenazah dibawa ke rumah adiknya, dan dimakamkan kerabat dekat yang ada di kota “Yogya”. setelah Papi meninggal .Mami ,koko dan Adik tinggal dirumah sodara di sulawesi, dan koko yah disini di Bandung sama tante sampe segede ini , dapet kerjaan dan puji Tuhan kondisi Mami makin baik dan Adiknya koko sekarang sekolah di Stan'' masing-masing dari kami akhirnya merantau dan sekarang Koko bekerja di perusahaan periklanan asing menjadi creative director. Mulai saat itu juga koko menjadi sangat sibuk dengan kegiatan gereja, dan melakukan pelayanan rohani

''Semua berkat Tuhan Jean'' Wandi tersenyum

Jean tertegun dan sadar bahwa ujian tiap manusia itu memang berbeda-beda ada kalanya , Tuhan menghujam berliku tujuan untuk menguju umatnya.

“Kisah koko  benar-benar heroik!”  puji Jean.

''Sudah masa lalu Jean '' balas Wandi , Wandi  menemukan ketenangan di wajahnya Jean yang membuat mereka senantiasa merasa dekat, Kisah ko Wandi jadi mirip-mirip dongeng. Tentang keyakinan pada mujizat Tuhan, berkembang bagai tak terbantahkan Akankan kehidupannya Jean berubah juga?
Dalam hati  Jean berpikir Ia juga ingin melanjutkan kuliah lagi. setahun sudah sejak lulus SMA Ia bekerja hanya sebagai Waiter atau SPG . rasanya ingin ada perubahan. Tentu ia sadar, niat tersebut harus ditopang kerja keras dan doa. Soal biaya? Ah, bukankah rezeki seumpama teka-teki, sulit-sulit mudah untuk diselidiki? Banyak orang yang dinilai tak berharta, tapi lulus sarjana dan Jean ingin masuk dalam golongan tersebut. Tak kaya, tak mengapa. Tapi, pantang baginya memiskinkan cita-cita.Ya, soal keinginan kuat  membakar semangatnya . dan tidak sedikitpun menciutkan nyalinya.

''Jean , kita lanjutkan pacaran nya? Koko bener-bener sayang sama Jean'' ungkap Wandi

''Hah , apa ko?'' Jean bimbang. Sulit sekali untuk menyatakan tidak atau ya. Justru yang terbayang adalah wajah ibunya. cerita kehidupan Wandi saat itu sungguh-sungguh menggugah Jean

 ''Jean, Koko tak pernah main-main dengan ucapan koko . Koko tak suka kepura-puraan,” katanya tegas. “Apa kamu melihat wajah koko seperti  pura-pura?” '' atau Jean keberatan kita lanjutkan semua didunia nyata?''

 “Bukan karena aku keberatan, cuma belum saatnya.” jawab Jean
Hening. Jean menatap wajah  Wandi dalam-dalam. Jean menginginkan pengertiannya.

Wandi bertanya sekali lagi, '' terima koko ya Jean''

Berharap agar Jean membatalkan untuk mengakhiri hubungannya yang selama ini terjalin didunia maya.

 ''Jean ga bisa ko'' jawabnya tertunduk sedih Jean hendak menjaga perasaan Wandi yang selama 3bulan terakhir ini mendampingi Jean  tanpa merasa dikhianati.


''Kamu , ilfil dengar cerita koko?'' tanya Wandi dengan mata yang berkaca-kaca

''Bukan, ilfil ko, asal ko Wandi tahu hidup aku juga di dalam titik dimana koko sedang rapuh, Jean gamau , Jean malu, Jean itu cuman gadis miskin ko''

 ''Ini main-main atau sungguhan? Jean?''

''Serius Ko, Jean bohong Kalo Jean Mahasiswi, Jean cuman kerja jadi waiter di green tea caffe'' ''Jean selama ini bohongin koko''

“Sudahlah, tak usah beralasan. Kamu memang gak menginginkan koko kan? padahal koko pengen mempertemukan kamu dengan ibuku. koko kecewa ,

''Jean , itu gak ada apa-apanya ko..''   interpretasi yang dalam suara Jean melemah terisak tangis

Dilangit petang temaram  itu Jean menjelaskan apa yang sebenarnya menggelayut dipikirannya, sembari menguatkan hati dan air mata berderai Jean mengungkap kisah pahit hidupnya yang sebenarnya.

''keluargaku berantakan. Dari Sumatra, aku dikirim ke kota kecil di Jawa Barat ini, ikut Pama yang selanjutnya kupanggil Mamang. aku sekarang tinggal di kosan dan numpang dirumah teman papa''  ungkap Jean

''Urusannya dengan hubungan kita apa?''

''Aku malu , dan aku gamau menjalin hubungan dengan siapapun sebelum aku bisa melewati masa buram yang sama seperti yang udah Koko lewatin''

''Keluarga Jean juga bangkrut Ko, dan dikejar-kejar dep kolektor juga''  ''Hutang Mami papi Jean juga banyak makanya Jean dilempar kesini'' '' Jean gak siap jatuh , cinta Jean gak siaapp'' menangis terbata2

''Koko mau terima hidup kamu Jean! tidak ada sesuatu yang terlalu perlu dikhawatirkan. Selmua bisa berubah jika kita mau bersikap berserah kepada Yang Kuasa''

''Maafin Jean ko, Jean gak bisa''  Mata Jean  menjadi berkaca-kaca. Dia peluk Wandi dari belakang.

Wandi membalikan badannya dan memeluk Jean , lalu mengusap rambutnya

''Sudah Jean , jangan nangis, koko ngerti , koko gak bisa maksa"'

”Kalo hati Jean telah benar-benar sehat, siap jatuh cinta lagi…,” katanya tersedu sambil makin mengencangkan pelukannya.


Keadaannya Jean sebenarnya sedang turun naik kala itu. Kadang tampak sangat ceria seperti saat pagi tadi. Pada kondisi seperti itu Jean seperti Wandi kenal di telpon: ceplas-ceplos suka melucu. Pada kali ini tampak sangat drop

 Bisa dipahami keresahan Jean. Mungkin hubungan didunia maya tidak seindah pada dunia nyata yang sebenarnya. Dulu mungkin tak terpikir akan muncul keresahan akan pertemuan ini akan berujung keputusan yang seperti ini.

  Jean meski tak terucap. bukannya tak paham hal itu. Hanya saja, semua dalam posisi seperti yang tidak tepat juga , apa yang bisa Jean lakukan? Jean pikir Kita punya kehidupan sendiri-sendiri. Meski Wandi sering menelepon setiap saat pasti. Meski, Jean sadari itu juga kurang cukup. Bahkan kadang Wandi meresahkan diri sendiri, kalau menangkap hati Jean tampaknya kurang sehat. Setiap resah akan keadaan Jean,Wandi akan terus-terusan menelepon Jean. Bertanya ini-itu, dan seterusnya.

''Jean pulang ko''   Jean rupanya sedang putus asa dengan hidupnya .Akan tetapi, ia masih percaya, kemukjizatan akan mengembalikan segala-galanya kalau Yang Kuasa menghendaki.

 Wandi memeluk Jean erat-erat.  “Kamu jangan pulang dulu, jangan pulang dulu…,”

Ada tetesan air. hujan agaknya akan segera turun , benar saja hujan sore itu tiba-tiba mengguyur deras

“Kita sama-sama  bisa berdoa Jean, percayalah, Tuhan akan menolong kita. Dia mungkin sudah turun, bersama hujan…” kata Wandi mengajak Jean sedikit bercanda.

Mata Jean  makin berkaca-kaca. Hujan terdengar semakin deras.

“Nah, ya kan, Tuhan makin deras…,” ujar Wandi lagi melucu.

Kali ini Jean  terlihat tersenyum. Saat itu Jean hanya berpikir satu hal: mudah-mudahan Tuhan benar-benar datang bersama hujan, dan hati Jean cepat sembuh.






Selasa, 17 Desember 2013

Zhu Yingtai dan Lian shan bho






Bixian Nunnery adalah tepat di samping gua belakang Shanjuan Cave . Dikatakan bahwa Bixian Nunnery adalah sekolah Zhu Yingtai di Timor Dinasti Jin . Zhu Yingtai adalah pahlawan dari Liang & Zhu ( Butterfly Lovers ) , salah satu dari empat cerita romantis yang besar di Cina . Liang Zhu & dibandingkan dengan Premier Zhou ke Romeo & Juliet Cina. Ini adalah kisah cinta yang tragis tapi indah dan bergerak . Banyak versi asal hidup berdampingan nya . Beberapa percaya cerita terjadi di Shangyu , Provinsi Zhejiang . Beberapa percaya itu berasal dari Yixing , Provinsi Jiangsu . Beberapa orang memegang gagasan bahwa hal itu terjadi di Runan , Provinsi Henan . Akibatnya , kisah cinta memiliki versi relevan yang agak berbeda satu sama lain .
Versi Yixing itu berlanjut bahwa ada sebuah desa bernama Zhujia Zhuang di lereng bukit di samping Shanjuan Cave . Para penduduk desa bersama sama nama keluarga : Zhu . Seorang pria kaya bernama Zhu Gongyuan tinggal di sana . Dia dan istrinya benar-benar melahirkan delapan anak laki-laki dan seorang gadis kecil . Sayangnya , anak-anak semua mati muda . Gadis kecil itu kemudian menyamar sebagai anak laki-laki oleh orang tuanya sehingga dia bisa menjadi penggantinya . Di Cina kuno , anak perempuan tidak diizinkan untuk mewarisi dalam hukum . Gadis itu bernama Zhu Yingtai demikian , cukup nama maskulin . Zhu Yingtai adalah luar biasa berbakat , dan memiliki keinginan yang kuat untuk belajar . Oleh karena itu , ayahnya mendirikan sebuah sekolah di Bixian Nunnery dan mengundang beberapa guru belajar dan biarawati Buddha untuk mengajar . Zhu Yingtai , Liang Shanbo , dan Ma Wencai , tiga karakter utama cerita , satu demi satu terdaftar di sekolah . Mereka belajar selama sepuluh tahun . Setelah itu , mereka mulai tur pendidikan mereka bersama menuju Qilu dan Dongwu .
Karena fakta bahwa mereka bergaul dengan baik satu sama lain dan mereka tinggal bersama-sama untuk waktu yang lama , Ma Wencai menemukan bahwa Zhu Yingtai adalah seorang wanita . Namun Liang Shanbo yang sederhana dan sedikit lambat tidak tahu yang sebenarnya . Ma Wencai menulis sebuah puisi cinta untuk Zhu Yingtai , yang dikenal oleh ayahnya . Ayahnya mengirim mak comblang untuk rumah Zhu Yingtai untuk mengusulkan pernikahan untuk anaknya . Dan orang tua Zhu Yingtai yang diterima .
Namun, Zhu Yingtai jatuh cinta dengan Liang Shanbo , meskipun Liang Shanbo terlalu lambat untuk mengetahui bahwa . Kemudian Zhu Yingtai pulang. Sebelum dia pergi, dia menjatuhkan Laing Shanbo petunjuk bahwa ia punya saudara kembar muda yang tampak persis sama seperti dia dan dia ingin dia untuk menikahi adiknya . Liang Shanbo senang tahu itu dan ia berjanji ia akan meminta orang tuanya untuk mengatur proposal untuknya . Di Cina kuno , pernikahan itu benar-benar dalam kontrol orang tua . Zhu Yingtai mengatakan kepada Liang Shanbo bahwa dia ingin dia mengusulkan secepat mungkin dan dia akan menunggunya . Lalu dia pergi .
Ketika ia sampai di rumah , orang tuanya mengatakan bahwa ia menikah dengan Ma Wencai . Zhu Yingtai terkejut mengetahui bahwa dan dia mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia akan menunggu usulan Liang Shanbo itu . Orangtuanya bersikeras bahwa dia harus menikah Ma Wencai untuk Ma Wencai lahir di ungu dan mulai membuat pengaturan untuk pernikahan . Zhu Yingtai menunggu , hari demi hari , dalam penderitaan dan keputusasaan . Tapi Liang Shanbo tidak datang , karena keluarganya terlalu miskin untuk mengumpulkan cukup uang untuk proposal . Ketika ia akhirnya punya cukup uang dan pergi ke rumah Zhu Yingtai , ia senang menemukan bahwa Zhu Yingtai adalah seorang wanita dan belum terkejut mengetahui bahwa dia menikah Ma Wencai segera . Dia memohon ayah Zhu Yingtai untuk memungkinkan dia untuk bertemu dengan wajah Zhu Yingtai muka untuk terakhir kalinya . Akhirnya , keduanya bertemu dengan mata mereka meluap dengan air mata duka . Tak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk membebaskan mereka dari tragedi itu .
Liang Shanbo suram dan patah hati , dan segera jatuh sakit setelah dia meninggalkan rumah Zhu Yingtai itu . Tak lama , dia meninggal . Pada berita kematiannya , Zhu Yingtai membulatkan tekad untuk bunuh diri demi cinta . Dalam perjalanan ke pernikahan , dia turun dari tandu pengantin di makam Liang Shanbo itu . Dia menangis getir atas kematian Liang Shanbo . Menanggapi kesedihan ekstrim nya , hujan dan angin , guntur dan kilat , tiba-tiba datang balik dengan sepenuh hati . Kuburan tiba-tiba retak di tengah. Zhu Yingtai tegas melompat ke dalam kubur . Setelah itu , retak sembuh . Hujan dan angin , guntur dan kilat semua berhenti sekaligus . Dan pelangi muncul yang membentuk busur yang indah di langit . Dua kupu-kupu terbang keluar dari kubur . Mereka mengejar dan bermain dengan satu sama lain . Orang-orang percaya bahwa mereka adalah Liang Zhu Yingtai Shanbo dan .
Ini agak fantastis namun cukup indah . Kisah ini telah diwariskan dari generasi ke generasi . Dan di Bixian Nunnery , ada qin dan pedang makam untuk Zhu Yingtai . Banyak selebriti menulis puisi untuk kisah cinta dan puisi tertulis dalam prasasti di biara . Di barat daya adalah Yingtai Pavilion . Ini terdiri dari Qin Room , di mana Zhu Yingtai memainkan qin , alat musik , dan ruang Study. Dalam biara , ada juga kupu-kupu Room , yang dibangun untuk mengenang para pecinta kupu-kupu . Anda dapat menikmati cerita yang dilakukan di Yue Opera di biara . Sebagai asal dari salah satu kisah romantis yang paling menyentuh di Cina , biara memiliki tempat khusus di mana pecinta dapat menggantung cinta kunci .

Jumat, 13 Desember 2013

Bongkar Emosi




Hal apa yang membuatmu benci dan trauma?
  1. Mobil Avanza warna biru muda
  2. Suasana yg dibenci : subuh dini hari jam 6
  3. Aroma : Sabun lifebouy jerawat, parfum casablanca, She colonge warna biru dan pink
  4. Cartoon: Angry bird, Naruto, chalk zone, keropi
  5. Film : American pie
  6. Permen: permen keropi, permen kiss
  7. Tempat : Gereja Cimahi, Yogyakarta malioboro, Sarijadi, Stasiun hall, Gombong, Surabaya
  8. Nama: Stefani, Diana, Christina , Monica
  9. Olahraga : futsal
  10. Main kartu
  11. Beberapa makanan: : Susu kedelai, Mawut, Baso tahu, Tempe penyet , mie sedap goreng, ale2 hahaha
  12. Lagu yovie and the nuno ( i hate all), james blond (your beatifull),ribas (sebelah hati), Terry (janji manis)


Apa yang kamu lakuin buat ngelewatin nya?

  • Tidak mau tahu, tidak mau dengar, dan tidak mau bicara semuanya
  • Tidak mau memakan semua itu sama sekali 
  • berpura-pura tidak tahu
Pengalaman yg paling lucu dan menyenangkan

  1. Backpacker ke yogya pake tas oval, topi oval, celana pendek, hujan-hujanan..
  2. Pergi dengan temen kantor pake mobil yang udah di modif malem2 nongkrong ketawa2 di jalan braga
  3. Pernah naksir guru broadcasting sendiri
  4. Bahagia banget disukain sama coverboy pas SMP  kwkwkw
  5. Bikin cerpen Wina n Ranfa , ujungnya ketawa2 karna cinta monyet yg dialamin konyol banget , dan sekarang kita berteman baik
  6. Berani nendang hantu pas malem2 di ospek yg padahal itu kakak pembina
  7. Nongkrong berdua sama sahabat di jembatan layang, bandel dan gila-gilaan berdua sampe disangka lesbian kwkwkkw
  8. Nonton di gedung bioskop jadul yang kiri kanannya bapak2 ama ibu2 yang pada pacaran kwkwkw
  9. Juara lomba puisi dan nyanyi , dapet piala ngalahin genk sweetss
  10. Nongkrong di burangrang sama Andi ruswendi sahabat paling gokil, yang dulu bawa pasukan temen2nya pas malam minggu.
  11. Nongkrong di Dago malem2, motor-motoran, ketemu grup hip-hop dan dikasih CD gratis
  12. Hamburin duit 4juta gak jelas, beli banyak barang dan itu semua akhirnya dikasih2in
  13. Pernah suka sama guru panjat tebing, sampe kencan ke dago tea house hahahhaha 
  14. Nembak cowok terus cwoknya jaim , ujungnya dia nerima cinta gue 
Hal yang dibanggain sama diri sendiri?

  • Banyak prestasi, lomba nyanyi, cerdas cermat, puisi, sama mengarang rata2 menang
  • Banyak petualangan
  • Banyak menjadi bunglon..
  • Banyak cerita
  • Pemberani walau Nekad
  • Banyak belajar dari salah
  • Masih mau memperbaiki diri
  • Punya mantra aneh buatan diri sendiri 
  • Gak menyerah , terus nyoba, terus kuatin orang2 disekitar

Buku yang paling disuka
  • Buku psikologi kaifa for teen
  • Sherlock holmes
  • mizan
  • Buku Fengshui
  • Buku Motivasi yg best seller

Cerpen yang udah di tulis dan di publish

  • Ada Cinta di Prodiksus ==> nyeritain murid SMA yg suka sama guru Broadcastingnya
  • Aku Anak Kost ===> nyeritain Dua orang sahabat Tina dan Mita , anak belitung dan kalimantan yg sekolah di bandung
  •  Wina dan Ranfa ===> nyeritain cinta monyet 2 sahabat yg ga bisa nyatain cinta karna gengsi akhirnya bertemu lagi di FB
  • Long distance Make me hurt ====> nyeritain cinta masa kecil , sampe bisa ketemu lagi di pantai 
  • Faya dan dua cinta =====> nyeritain Faya nyari cinta sejati dan pangeran impian masa kecilnya
  • Rona ===> nyeritain pembalap yg pcaran sama anak SMP namanya Fitri , dan si Paul sang pembalap malah nodain kesucian gadis umur 12 itu sampai hamil
  • Cintaku tulus seperti Dolphin === > ceritain cinta monyet dari Adit dan Riska 
  • Nulis teenlit2 
  • puisi Falovi ===> Kumpulan puisi 2004 sampe 2013
  • Meichitan===> nyeritain tentang seorang Fesbuker yg dapet 500like setiap membuat status

Sabtu, 07 Desember 2013

Aku Bisa Melakukan Apa pun

                              Jiao you ! Ni xing de!........

                                                  ---  Monolog Nafaya---


Aku bisa melakukan apa saja. Aku sanggup mengubah kehidupan. Aku memang pernah sangat menderita. Tapi kini aku pulih dan utuh. Tak ada yang bisa menghentikanku. Aku merasa diriku seutuhnya hidup dan bebas. Aku menyukai wajahku, tanganku, kakiku, dan diriku sendiri. Aku memancarkan energi positif dan hangat. yang menarik perhatian siapa saja. Aku bercahaya dari jiwaku, cahaya itu menghangatkanku dan semua yang ada disekitarku. Saat kutulis monolog ini, airmata yang menetes terasa hangat. Aku hidup dan bisa merasakannya.

     Kutarik nafas. Kusadari betapa banyak alasanku untuk tetap hidup. Betapa banyak yang telah kucapai dan betapa banyak lagi yang bisa kucapai. Hidup adalah petualangan menarik dan perjalananku sangat menakjubkan. Aku adalah seorang wanita yang cantik, hangat, dan penyayang serta penolong, yang akan mulai mengurus dirinya sendiri. Aku akan berhenti menyiksa diri, dan akan membiarkan diriku mengalami kegagalan, Aku akan lebih penyayang dan toleran terhadap diriku sendiri, seperti juga terhadap orang lain. Aku akan memberikan penghargaan yang patut kuterima dan menikmati uniknya diriku.

   Aku sanggup menjadikan dunia ini sedikit lebih baik. Aku seorang yang istimewa dan kuingin menjadi kawan bagi mereka yang tengah terluka. Aku ingin memeluk dan mendukung mereka. Aku ingin mereka merasakan apa yang kini ku rasakan. Aku punya daya dan kekuatan untuk berjuang dan bertahan. Aku tak bisa dikalahkan. Aku akan tetap tegar. Takkan ada yang bisa mengalahkanku. Aku ini kekuatan yang patut diperhitungkan . Mereka harus melihatku, benar-benar melihatku!

   Kau boleh saja terus berbalik dariku, tapi aku akan tetap disini, menanti, Akan kucium air matamu dan akan kupeluk dirimu erat. Takkan kubiarkan kauhadapi semuanya sendiri. Sepanjang perjalanan akan kugenggam tanganmu. Aku akan menjadi sahabatmu. Kekuatanku cukup untuk menanggung dua orang, Bersandarlah padaku sampai kau bisa menemukan jalanmu sendiri, aku akan merayakan dan menghormati kekuatanmu, lalu merelakanmu dengan tangan terbuka. Akuakan mencintaimu, Tak ada yang bisa kaulakukan untuk mengubah atau menggantikan cinta ini.

  Aku beruntung menjadi diriku. Aku beruntung memiliki kemampuan untuk memperhatikan dunia. Untuk percaya bahwa orang saling menyayangi. kadang orang tak bisa mengungkapkan perasaannya. Aku bisa membantu orang melalui hambatan kata-kata itu dan menemukan perasaan mereka.
   
    Kehidupan, datanglah padaku dengan kekuatan penuh. Aku bisa mengatasi apa saja. Aku betul-betul menikmati kesempatan mengalaminya. Aku ingin merasakan cinta... Aku ingin merasakan sakit hati...Setiap pengalaman sangat penting bagi perjalananku. Perjalanan untuk menjadi orang yang terbaik bagiku. Aku ingin betul-betul menghayati setiapa saat dalam hidup. Ingin mencintai tanpa syarat. Aku tak ingin mencemaskan akibat. Aku hanya ingin merasakan. Aku pasti sanggup bertahan.

   Terimakasih Tuhan...Aku bersyukur pada-Mu atas karunia kepekaanku, atas hatiku, atas jiwaku, atas tubuhku dan atas hidupku. Kumohon izinkan aku menunjukan rasa syukurku atas hidupku. Kumohon, izinkan aku menunjukan rasa syukur atas anugerah yang Kau berikan kepadaku. Kumohon, berkan aku kekuatan agar aku dapat terus berjalan dan tumbuh.

 











Selasa, 03 Desember 2013

Surga Kecil untuk Navara ( part 3)



Pangeran kecilku, Bertahanlah!!!!

    Malam hari pukul 19.00 aku telat untuk mengambil Damian di tempat penitipan anak, ada longsoran salju yang saat itu menghambat perjalananku untuk pulang,  menyebabkan perjalanan yang ditempuh dari kampus ke apartment menjadi semakin jauh yakni 60 km,  tentu saja perasaan ku tidak tenang, cemas, gundah gulana , dan tak bisa lagi ku tahan seakan sesuatu yang buruk sedang terjadi dengan anakku. ada semacam kontak bathin antara aku dan Damian .segera aku berlari kencang menuju tempat penitipan bayi , sebelumnya aku sudah menelpon petugas tempat penitipan bayi kalo aku akan telat menjemput Damian karna cuaca yang buruk saat itu. benar saja ketika aku datang Damian menangis sejadi-jadinya. kata pengasuh disana . Damian berkali-kali menolak tidak mau minum susu dan menangis cengeng juga susah untuk di tenangkan. pengasuh disana bilang nampaknya anakku akan sakit.

   Aku kembali ke aparment, Damian tidak biasanya menolak untuk diberikan ASI , aku mengerti dan paham betul, mungkin ini reaksi dari tubuhnya yang tidak sehat, aku mulai berkeyakinan bahwa Damian memang sakit.  keyakinan ku memang benar adanya  tubuhnya mulai demam, ku ukur suhu tubuhnya dengan termometer rektar  suhu tubuhnya lebih dari 38C dan keluar bintik merah seperti biduran, ku pasangkan Fever patch plester pada dahinya . Namun,  setelah 1 jam  demam nya tak kunjung turun,  tentu saja aku panik  Damian butuh perawatan medis pikirku, Seorang ibu pasti akan merasakan kesedihan bila anaknya sakit. Bagaimanapun juga seorang anak lahir dari rahim seorang ibu. Ada darah ku ibunya yang mengalir dalam tubuhnya. karena jika anak sakit , seorang ibu sepertiku tentu saja ikut merasakan sakitnya. tak aku biarkan Damian menangis rewel dan menangis terus-menerus tanpa henti, segera ku peluk dan ku gendong dengan erat , turun menggunakan lift dan  membawa nya ke rumah sakit.


'' Duh sabar ya sayang, Maafkan Mami ya sayang , Mami telat jemput kamu, duh sayang, sembuh dong sayang, kamu demam banget '' dengan penuh rasa bersalah , saat itu juga dadaku terasa sesak, aku takut terjadi sesuatu pada anakku

   Udara saat itu tak tertahankan dinginnya, kudekap Damian dengan erat dalam gendongan ku, Aku menghentikan taxi sembari menggendong Damian, sepanjang perjalanan pikiran ku berkecamuk tak karuan, aku naik taxi pergi menuju rumah sakit Beijing Internasional Medical Centre. Aku sedikit bergegas keluar dari taxi. pipi seperti membeku. aku menuju unit gawat darurat saat itu. 

 Dirumah sakit kondisi Damian makin parah , panasnya makin tinggi hingga dokter menyarankan agar si kecil rawat inap untuk mengantisipasi terjadi nya kejang pada tubuhnya, ku baringkan tubuhnya di tempat tidur rumah sakit saat itu sesaat dokter memeriksanya.

'' anak saya kenapa dokter?'' tanya ku dengan gelisah

'' Nyonya jangan khawatir , tenang , daya tahan anak anda sedang menurun dan terserang penyakit, sistim tubuh anak anda melakukan perlawanan , sehingga temperatur tubuhnya naik  pada suhu berkisar 38 C sampai 39 C , penyebabnya ya faktornya cuaca yang tak menentu, untung  nyonya segera membawanya ke rumah sakit jadi bisa segera di tangani''

'' hao ba , daifu '' jawab ku sedikit lega walau perasaan masih panik tak menentu


Aku tak tahu apa yang salah dengan tubuh bayiku, dimasukan nya cairan infus dan obat pada lengan kiri Damian, miris hatiku melihat suntikan dalam tubuh bayi sekecil itu. perawat disana tersenyum menepuk pundakku untuk menenangkanku dari rasa khawatir yang berlebihan.  Aku menghela nafas dalam . Nuraniku tak tahan. ku gendong malaikat kecilku. Airmataku membasahi rambutnya yang tipis. Bayiku yang malang

 '' Ya Tuhan, pindahkan rasa sakit Damian padaku, hamba mohon, jangan bayi kecilku''  hati dan air mataku membanjir.''

   Malam itu kondisi Damian masih naik turun, kesedihan paling dalam seorang ibu adalah ketika anaknya sakit, ini yang aku rasakan sekarang,  aku terjaga tak tega, semalaman buah hati ku hanya mampu tidur paling lama 30 menit sebelum kembali menjerit. Tanganku mati rasa menggendongnya yang terus menangis lapar,  Damian menggeliatkan kaki dan tangannya bentuk ekpresi rasa keroncongan yang hebat. Saat melihat mulutnya mangap-mangap dengan mata yang tak henti menatapku , aku seolah mendengar teriakan batin nya ,''Mami... Damian lapaaaar...'' , seperti ada yang menyanyat hati . Perih.  Terasa rembesan air susuku basah ke baju. ASI yang keluar sendiri seolah terpanggil tangisan bayiku. Aku menyusuinya  sambil tergugu menyeka air mata.

 Ingatanku tersadar bahwa aku tak sendiri  , Ada Allah yang Maha menatap. menopang hambanya nya yang sabar dalam ujian, saat itu aku berdoa dengan penuh kepasrahan, 

''Allah , sembuhkan anakku, aku tidak tahan melihatnya dalam pesakitan, kuatkan aku, aku percaya Kau tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuanku'' aku berdoa dengan bulir air mata yang tak henti merembes

''Mami luar biasa bahagia sayang  Damian lahir,  Mami bakal terus mengemangati Damian, ayok nak, kamu pasti bisa sembuh'' 

''Mami gak menyesal dengan kehadiran kamu, Mami malah berterimakasih sama Tuhan dikasih kesempatan jadi ibu untuk kamu''  

 Damian bagiku anugrah dan bukan korban dari rasa sakit hatiku, oleh Papinya yang tidak bertanggung jawab itu. aku harus tetap semangat dan sabar.

''Ya, Allah, sampai kapan Kau berikan ujian ini ? cukup Tuhan'' lirihku dalam hati '' sembuhkan Damian seperti sedia kala''


   Di batas keputusasaanku, Aku merindukan Mama, selama ini aku memang belum sempat mengabarinya, teringat tadi saat di kampus aku sempat membeli kartu perdana china mobile, ini kesempatanku untuk menghubungi Mama.


'' Hallo ma...ini Vara ma, maaf baru kabari Mama..''

''Iya Nak, mama khawatir Nak BBM kamu enggak aktif, kabar kamu gimana , cucu Mama gimana ? tanya mama senang bercampur panik

''Iya Ma operator disini Mahal BBM limited, dan cuma bisa terima email aja, Vara , sekarang di rumah sakit mah, da...da..Damian demam tinggi''

''apaaa??!!!!'' mama kaget '' Ya Tuhan, sabar nak, kamu kuat Var, Mama bantu doa dari sini buat kesembuhan cucu Mama, berdoa nak... jaga kondisi kamu juga jangan sampai sakit, kabari Mama kalo ada apa-apa, kamu makan juga yang banyak biar ASI nya keluar, kasih ASI terus antibibiotik ASI mempercepat penyembuhan '' mama sangat khawatir , cemas, dan panik, hatinya juga gerimis mendengar ku harus berjuang sendirian disini merawat Damian

'' ya Ma, makasih maa...'' 

   Obrolan kami terputus karna pulsa yang begitu cepat habis...ku buai dan ku gendong Damian  menghilangkan kegelisahan saat ia sakit. Pagi itu kabar ajaib terjadi,  kondisi Damian dalam semalaman berubah drastis. Ia membaik , sampai Dokter  mengatakan dengan mantap bayiku tak perlu di infus lagi , dan siang hari boleh pulang, Alhamdulilah,  Aku pandang wajah Damian yang mulai tampak segar , leganya melihat Damian kembali tersenyum, walaupun seputaran mataku menghitam karna tidak tidur semalaman.  ''ini berkat doa Mama..'' ujarku dalam hati

''MAKASIH TUHAAN.. anak ku sembuh '' aku menghela nafas lega..

  Damian anak lelakiku satu-satunya yang kian hari kian bertumbuh,  tangis manjanya yang membuatku tak akan sanggup meninggalkannya selamanya, walau terkadang sakit rasanya , memikirkan suatu hari nanti, ia akan bertanya tentang ayah kandungnya. entahlah...


   Mungkin takdirku harus mengalami perasaan terluka, saat-saat bangkit dari keterpurukan, memaksa ku untuk menjadi pribadi yang mandiri, Sebab demikianlah cara Tuhan bekerja, aku yakin disetiap kesulitan pasti banyak kemudahan yang terbuka lebar, kehidupan ku sehari-hari bersama pangeran kecilku ini adalah kisah nyataku sebagai bukti aku bisa keluar menjadi pemenang dari ujian yang diberikan Tuhan.


Anakku, Kuliahku dan pekerjaanku


Telepon genggamku berdering keras di saku jaketku